Gendies.com - Kamu mungkin sudah sering dengar kalau domain .AI lagi “panas-panasnya.” Tapi, seberapa panas sih sampai satu kata bisa dihargai ratusan ribu dolar?
Di artikel ini, kami ajak kamu menyelam ke 5 penjualan domain .AI termahal yang terlaporkan secara publik, lengkap dengan konteks pasar, proses di balik negosiasi, sampai pelajaran praktis buat kamu yang lagi melirik investasi domain atau sedang menyiapkan brand AI sendiri.
Bukan sekadar angka—kita bahas kenapa nama itu bernilai, siapa yang terlibat, dan bagaimana cara mengambil peluang serupa dengan lebih cerdas.
{getToc} $title={Daftar Isi} $count={Boolean} $expanded={Boolean}
Gelombang Besar .AI: Kenapa Harga Domain Bisa Setinggi Itu?
Begini gambarnya: sejak 2023, permintaan domain .AI melonjak karena dua hal—startup AI tumbuh sangat cepat, dan banyak perusahaan lama butuh “baju baru” yang terasa modern. Dari sisi supply, kata-kata satu suku kata atau satu kata umum itu jumlahnya terbatas. Ketika permintaan naik dan pilihan nama makin sempit, harga pun terdorong naik. Bahkan data Sedo menunjukkan nilai median domain .AI di pasar sekunder sekitar $3.000 (rata-rata $6.000), jauh di atas .com median $300—angka median memang tak memasukkan outlier kelas “ratusan ribu” yang akan kita bahas, tapi tren kenaikannya jelas terasa.
Di sisi lain, ada cerita ekonomi makro yang menarik: Anguilla, wilayah Karibia pemilik ccTLD .ai, menikmati “durian runtuh” dari ledakan pendaftaran. Pendapatan pemerintah dari domain .AI disebut melesat hingga puluhan juta dolar per tahun dan menyumbang porsi signifikan terhadap kas negara—bukti betapa dahsyatnya gelombang ini, bukan hanya untuk investor, tapi juga untuk ekosistem yang lebih luas.
Kalau kamu perhatikan, harga tinggi biasanya terjadi pada kata generik bernilai luas (misalnya cloud atau law), kata kerja yang “bergerak” (seperti rush), atau kata yang langsung mengkomunikasikan positioning produk (misal you untuk personalisasi). Pasarnya aktif di marketplace seperti Sedo, Afternic, Atom, atau lewat brokerage GoDaddy/DBS; dan lelang expired pun mulai rutin membukukan angka besar.
Dari pembahasan diatas memberi gambaran kenapa domain .AI bisa punya nilai lebih. Setelah ini, kita bedah satu per satu lima penjualan termahal—lengkap dengan siapa menjual, siapa membeli, dan “nilai cerita” di balik angka—supaya kamu dapat insight yang bisa diubah jadi strategi nyata di brand kamu sendiri.
Catatan Metode & Batasan Data
Kami hanya memasukkan penjualan domain .AI yang terlaporkan secara publik dari sumber kredibel seperti DNJournal (laporan penjualan mingguan/YTD), DomainInvesting, dan NameBio/komunitas NamePros. Angka-angka privat yang berupa klaim tanpa verifikasi kami lewati. Ini penting supaya kamu punya pijakan data yang bisa ditelusuri, bukan sekadar rumor yang sulit divalidasi.
#1 — You.ai — $700.000 (Oktober 2023)
Baca Juga: Anguilla Raup 39 Juta USD dari Domain .AI pada 2024
Penjualan You.ai menandai “momen pembuktian” buat ekstensi ini. Terjual $700.000 via Sedo, You.ai memecahkan rekor dan mengirim sinyal jelas: pasar percaya bahwa domain .AI punya daya serap nilai yang serius, bukan cuma euforia sesaat. Menariknya lagi, pembelinya bukan nama sembarangan: Dharmesh Shah (cofounder HubSpot) mengonfirmasi akuisisi tersebut dan menyebut alasan simpel—nama “You” pas untuk proyek chatbot yang dipersonalisasi based on your content. Di sinilah brand fit bertemu tren teknologi.
Mengapa You.ai Mahal?
“You” itu kata sehari-hari, pendek, universal, dan relevan dengan personalisasi—pilar besar produk AI modern. Di ranah brand, “You” memberi promise bahwa produk berpusat pada penggunanya. Kombinasi kata satu suku kata, makna luas, dan konteks AI menjadikannya kandidat ideal untuk dibangun menjadi kategori baru—seperti “You, tetapi bertenaga AI.”
Pelajaran Buat Kamu
- Universal & mudah diucapkan
- Makna langsung terhadap proposisi produk
- Spektrum use case luas (bukan niche sempit)
- Ketersediaan social handle memadai
Dengan begitu, nilai nama tak hanya besar di meja negosiasi, tapi juga terasa di activation marketing hari pertama.
Fakta Singkat
- Platform: Sedo
- Status: rekor .AI pada 2023
- Konteks: era awal ledakan GenAI setelah ChatGPT membuat brand berlomba relevan di AI
Kalau kamu merasa “ah, itu kan 2023—bagaimana 2025?”, tenang. Justru setelah You.ai, pasar terus membuktikan daya tahannya. Contoh paling kentara berikutnya: Cloud.ai.
#2 — Cloud.ai — $600.000 (Juli 2025)
Cloud.ai menempati posisi kedua termahal yang terkonfirmasi publik. Penjualnya, investor domain James Booth, mengumumkan transaksi $600.000 yang diselesaikan lewat GoDaddy Domain Broker Service (DBS). DNJournal ikut menegaskan penjualan ini sebagai penjualan ccTLD terbesar yang dilaporkan pada paruh pertama 2025—dan jelas #2 di sejarah .AI setelah You.ai.
Apa yang Kita Pelajari dari Cloud.ai?
“Cloud” adalah fondasi stack modern. AI dan cloud computing berjalan beriringan: training, inferensi, orkestrasi—semua mendarat di cloud. Satu kata yang sangat generik namun sangat relevan ini memperlihatkan pola utama pricing: jika kata kunci adalah “infrastruktur” atau “kategori”, valuasinya cenderung lebih tinggi karena membuka pintu banyak model bisnis (SaaS, PaaS, tools, hingga dev platform).
Catatan Negosiasi & Brokerage
Transaksi ini juga menunjukkan peran broker. Di angka ratusan ribu dolar, friction negosiasi (NDA, escrow, due diligence, struktur pembayaran) butuh specialist. Buat kamu yang memburu domain .AI premium, kerja sama dengan broker bereputasi bisa mempercepat “deal velocity” sekaligus menekan risiko proses.
Fakta Singkat
- Platform/Peran: GoDaddy DBS, broker Tim Perkins
- Implikasi: mempertegas flight to quality ke satu-kata generik di domain .AI
- Amati: korelasi tinggi antara kata “inti” infrastruktur dan minat pasar enterprise
Dari “Cloud” yang merepresentasikan infrastruktur, kita geser ke kata yang mewakili industri besar—Law—untuk melihat bagaimana vertikal spesifik pun bisa bertarung di papan atas harga.
#3 — Law.ai — $350.000 (Agustus 2025)
Bac juga: Boom AI: Bisnis Domain .AI Lampaui Pariwisata Anguilla
Law.ai terjual $350.000 melalui Sedo, dibrokeri Mark Ghoriafi. DNJournal menyebut ini sebagai penjualan .AI ketiga terbesar saat itu—tepat di bawah You.ai dan Cloud.ai. Ini bukan sekadar kemenangan angka; dia menandai momentum AI di sektor hukum: riset kasus, document review, contract analytics, e-discovery, hingga legal copilot untuk firma kecil yang ingin bergerak lincah.
Kenapa “Law”?
Di mata brand, “Law” itu jelas, kredibel, dan langsung memicu asosiasi. Di mata produk, domain .AI ini memanggul positioning: “AI yang mengerti hukum.” Untuk go-to-market, nama category-defining seperti ini mengurangi biaya edukasi dan menaikkan trust sejak klik pertama.
Peluang & Tantangan
Peluangnya besar—tapi regulasi dan etika jadi PR. Startup legal AI harus transparan tentang data source, bias, akurasi, dan human-in-the-loop. Nama kelas premium memberi kredibilitas, tetapi tanggung jawab produk tetap nomor satu. Itulah sebabnya banyak pemain serius rela berinvestasi besar di nama domain untuk mendukung enterprise motion yang butuh kepercayaan.
Fakta Singkat
- Broker: Mark Ghoriafi (Sedo)
- Status: #3 terbesar saat penjualan
- Pertanda: vertikal legal siap “bermain besar” di era AI
Setelah contoh vertical keyword yang kokoh, mari lihat dua kata kerja yang “bergerak”—Rush dan Adapt—keduanya menyentuh angka $300.000 dan memperlihatkan kekuatan verb-based branding.
#4 — Rush.ai — $300.000 (Mei 2025)
Rush.ai resmi menutup transaksi $300.000 di Atom, tercatat di NameBio/NamePros dan juga muncul di YTD Top 100 DNJournal. “Rush” menyiratkan kecepatan dan urgensi—dua nuansa yang identik dengan janji AI: mempercepat alur kerja, memangkas waktu, dan mengantarkan hasil instan. Tak heran, brand yang ingin menonjolkan speed advantage kepincut nama seperti ini.
Mengapa Kata Kerja Bekerja?
Kata kerja sederhana memanggil aksi. Di iklan, di landing page, dan di social snippet, mereka langsung menularkan tone of movement. Untuk domain .AI, verb yang tepat bisa jadi slogan tak tertulis—“kami bikin kamu lebih cepat.” Efeknya, recall meningkat, dan pitch terasa ringkas.
Strategi Memburu Nama Verb
- Petakan 20–30 verb satu suku kata yang brandable.
- Cek trademark/USPTO dasar, lalu cek ketersediaan handle sosial.
- Siapkan jangkar cerita: product proof yang benar-benar mengantarkan “kecepatan”.
Nama yang kuat tanpa product proof mudah redup; proof tanpa nama yang kuat susah menyalip pesaing di benak audiens.
Fakta Singkat
- Platform: Atom (marketplace premium)
- Status: transaksi enam digit yang memvalidasi pola “verb + .ai”
- Insight: messaging produk harus sejalan dengan nama agar nilai domain termonetisasi
Kalau “Rush” bicara kecepatan, Adapt bicara kelenturan. Dan itu sama pentingnya buat produk AI yang hidup di lingkungan yang berubah cepat.
#5 — Adapt.ai — $300.000 (Agustus 2025)
Akhir Agustus 2025, Adapt.ai diumumkan terjual $300.000. Menariknya, penjualnya adalah Mike Carson (pendiri Park.io) dan penjualan privat ini membuat Adapt.ai jadi tie di posisi empat (bareng Rush.ai) untuk penjualan domain .AI terbesar yang dilaporkan saat itu. Lagi-lagi, satu kata, makna universal, relevan dengan proposisi AI—adaptability.
Esensi “Adapt” untuk Produk AI
AI yang baik bukan hanya cepat, tapi juga tangguh menghadapi perubahan: data baru, konteks baru, edge cases baru. Nama “Adapt” menyampaikan janji itu—sistem yang gesit menyesuaikan diri. Dari sudut pandang positioning, ini memudahkan tim sales menyusun narasi problem-solution tanpa berputar-putar.
Strategi Aktivasi Nama
Kalau kamu pegang nama seperti Adapt.ai, kuncinya adalah mendemokan adaptasi itu di first-run experience: settings yang cerdas, model yang auto-tune sesuai domain, dan feedback loop yang terlihat. Ketika demo sesuai janji nama, demo-to-paid naik alami.
Fakta Singkat
- Kanal: penjualan privat, diketahui publik via liputan industri
- Penjual: Mike Carson (Park.io)
- Momentum: menguatkan pola “verb kuat” di papan atas harga domain .AI
Kita sudah melihat lima besar. Tapi cerita pasar tidak berhenti di sana. Ada sejumlah transaksi lain yang mempertegas pola dan bisa kamu jadikan referensi harga.
Di Luar Top 5: Pola yang Menguatkan Tren
- Sound.ai di kisaran $250.000 (2024) memperlihatkan nilai pada kata yang identik dengan use case kreatif/audio. Sumber: DNJournal
- NPC.ai $250.000 (2023) menunjukkan kata singkatan/teknis pun bisa melonjak kalau pas konteksnya. Sumber: DomainInvesting
- Zip.ai $200.000 (2025) menambah bukti bahwa verba pendek dan snappy punya magnet tersendiri. Sumber: DNJournal
Selain retail sales, expired auctions juga ramai; operator registry baru melaporkan pemasukan ratusan ribu dolar per bulan hanya dari lelang domain yang kedaluwarsa. Buat investor, artinya peluang tak hanya datang dari inbound offer, tapi juga sniping di lelang harian.
Kenapa Pola Ini Konsisten?
Karena AI sendiri makin menyeberang industri: cloud, hukum, kreatif, produktivitas, kesehatan, dan seterusnya. Nama generik/verb yang relevan terasa “masuk” ke berbagai skenario, sehingga menarik banyak buyer persona sekaligus. Dalam negosiasi, optionality seperti ini menaikkan ceiling price secara alami.
Cara Menilai Domain .AI: Kerangka 5-Lensa
Baca Juga: Tutorial Lengkap Bikin Action Figure AI di Google Gemini
1. Relevansi Kategori & Luasnya Use Case
Tanya hal simpel: “Nama ini fit untuk berapa kategori?” Cloud, Law, Health, Data, Build—semakin luas spektrum, semakin baik. Nama yang hanya pas untuk niche sempit cenderung membatasi buyer pool.
2. Daya Ucap & Daya Ingat
Satu atau dua suku kata, mudah diucapkan lintas bahasa, dan tak membingungkan saat diucap di telepon. Coba tes: sebutkan namanya, lalu minta orang menulis. Kalau typo-risk rendah, poin plus untuk domain .AI itu.
3. Ketersediaan Social Handle & Konflik Merek
Cari handle bersih di X/LinkedIn/YouTube. Di saat yang sama, lakukan basic trademark check—bukan untuk “legal opinion”, tapi untuk menghindari jebakan jelas. Ini memperlancar brand rollout.
4. Bukti Kesesuaian dengan Produk
Apakah produk kamu benar-benar mengantarkan janji pada nama? Rush harus cepat; Adapt harus lentur. Name-product fit yang kuat menaikkan ROI nama di aktivasi kampanye pertama.
5. Momentum & Timing
Pantau daftar mingguan DNJournal atau daily feed NameBio untuk memantau comps. Saat nama di kategori serupa bergerak naik, window negosiasi kamu ikut terbuka. Mengerti momentum pasar membantu kamu menentukan walk-away price yang realistis.
Paragraf-paragraf di atas bicara what to value. Selanjutnya, mari bedah how to buy—tak hanya di marketplace, tapi juga pendekatan langsung dan taktik auction yang sering diabaikan.
Taktik Berburu Domain .AI: Dari Cold Outreach sampai Auction Sniping
1. Mapping & Shortlist 50–100 Nama
Mulai dari peta tema: infrastruktur (cloud, data), vertikal (law, health), dan verb (build, adapt, rush). Riset company name collisions di DotDB/Google untuk melihat “siapa saja yang mungkin butuh nama ini.”
2. Audit Signals Publik
Periksa: pendanaan terakhir (Crunchbase), perekrutan, dan roadmap produk. Signal seperti rebranding, peluncuran fitur besar, atau akuisisi sering jadi pemicu “tiba-tiba butuh nama yang lebih category-defining.”
3. Cold Outreach yang Bernilai
Jika kamu pemilik domain .AI: jangan sekadar bilang “minat beli?”. Tawarkan 3–4 alasan spesifik kenapa nama itu relevan dengan go-to-market mereka, plus contoh tagline. Personalized value mengurangi resistensi dan membuka ruang angka.
4. Auction Playbook
- Tentukan hard cap sebelum countdown.
- Amati riwayat bidder “besar” (sering naik di menit terakhir).
- Punya fallback nama serupa—jangan memaksakan diri di atas batas hanya karena ego.
5. Brokered Deals
Di angka enam digit, gunakan broker dengan rekam jejak di domain .AI. Mereka bukan cuma pembuka pintu, tapi juga risk manager untuk escrow, IP check, dan struktur pembayaran. Lihat contoh Cloud.ai yang tuntas lewat GoDaddy DBS.
Sampai sini kamu sudah punya kerangka dan taktik. Nah, bagaimana dengan risiko? Ini sering dilupakan karena semua terpukau angka besar.
Risiko, Misinformasi, dan Cara Bermain Aman
Jangan Terkecoh “Klaim” Tanpa Bukti
Kamu mungkin sering menjumpai klaim harga jutaan dolar untuk domain .AI tertentu. Kalau tidak lewat DNJournal/NameBio/marketplace resmi atau rilis broker, anggap saja unverified. Fokus pada data yang bisa dilacak ke sumber kredibel.
Perhatikan Biaya Perpanjangan & Portofolio
Renewal domain .AI biasanya lebih tinggi dibanding .com. Mengoleksi terlalu banyak nama “hangat-hangat kuku” bisa menggerus margin portofolio. Lebih baik sedikit tapi berkualitas—satu nama yang benar-benar “kena” bisa mengalahkan 50 nama biasa.
Kenali Siklus Tekno
AI naik turun hype. Pastikan kamu tidak membeli saat euforia puncak tanpa rencana exit. Catat juga perkembangan regulatory di industri target (kesehatan, keuangan, hukum) karena bisa memengaruhi buyer appetite.
Setelah mengurai sisi risiko, kita kembali ke inti: apa yang membuat lima penjualan teratas tadi jadi “kelas berat”—dan apa yang bisa kamu adopsi hari ini juga.
Benang Merah 5 Penjualan Teratas: Rumus Sederhana yang Sulit Ditiru
Jika kami rangkum jadi satu kalimat: kata satu suku kata + makna luas + relevan langsung dengan AI/use case + eksekusi broker yang rapi. You (personalisasi), Cloud (infrastruktur), Law (vertikal kuat), Rush/Adapt (verb yang jadi janji produk). Semuanya mudah diingat, kuat di pesan, dan transferable lintas produk/kategori.
Di lapangan, execution menentukan hasil. Banyak orang fokus mengejar nama, lupa membangun story dan proof yang membuat nama itu “pantas” dihargai mahal. Lima contoh di atas menunjukkan: ketika nama, cerita, dan produk sinkron, harga bukan lagi hambatan—dia berubah jadi investasi pemasaran yang membayar dirinya sendiri.
Kalau kamu ingin serius bermain domain .AI, mulai besok susun name thesis versi kamu: apa kategori yang kamu pahami? verb apa yang menggambarkan keunggulan produk? signals apa yang akan kamu pantau? Sembari jalan, rajinlah mencatat comps terbaru; pasar bergerak cepat dan data segar menentukan akurasi intuisi.
Ringkasan 5 Teratas & Sumber Terbuka untuk Cek Ulang
- You.ai — $700.000 (Sedo, Okt 2023): rekor publik .AI; pembeli dikonfirmasi Dharmesh Shah; cocok untuk personalisasi AI. Sumber: DNJournal · DomainInvesting
- Cloud.ai — $600.000 (GoDaddy DBS, Jul 2025): ccTLD sale terbesar H1 2025, #2 sepanjang masa .AI; category keyword infrastruktur. Sumber: DNJournal
- Law.ai — $350.000 (Sedo, Ags 2025): #3 terbesar; menandai kesiapan vertikal legal untuk AI. Sumber: DNJournal
- Rush.ai — $300.000 (Atom, Mei 2025): verb-based branding yang menekankan kecepatan. Sumber: NamePros · DNJournal
- Adapt.ai — $300.000 (Privat, Ags 2025): verb tentang kelenturan; penjual Mike Carson (Park.io). Sumber: TLD Investors
Sebagai pelengkap, kamu bisa memantau comps lain seperti Sound.ai ($250k), NPC.ai ($250k), atau Zip.ai ($200k) untuk memahami rentang harga dan tren kategori.
Tips Praktis: Mau “Ngejar” Domain .AI? Mulai dari Sini
Tetapkan Teori Nama
Pilih theme (infrastruktur/vertikal/verb), lalu buat daftar 50–100 kandidat. Prioritaskan satu kata, typo-proof, dan meaningful buat janji produk AI kamu (you, cloud, law, adapt, rush—kamu lihat polanya).
Bangun Signals Map
Pantau DNJournal mingguan/YTD untuk comps dan momentum; cek NameBio/NamePros/marketplace untuk transaksi harian. Momentum pasar bisa jadi “lampu hijau” negosiasi—atau sinyal buat menepi.
Siapkan Dua Jalur Akuisisi
- Outbound privat: cari pemilik, bawa argumen nilai yang konkret.
- Auction play: tetapkan hard cap, gunakan sniping window yang jelas, dan siapkan alternatif nama serupa agar tak kebablasan.
Pertimbangkan Broker
Untuk target enam digit, broker berpengalaman bisa menghemat waktu, biaya, dan kerumitan legal. Lihat studi kasus Cloud.ai via GoDaddy DBS sebagai referensi.
Pikirkan Aktivasi Hari-1
Nama mahal tanpa activation plan cuma jadi beban di neraca. Siapkan landing copy, key visual, dan demo yang menghidupkan janji nama dari detik pertama. Itulah cara mengubah domain .AI dari biaya jadi mesin akuisisi.
Penutup
5 transaksi di atas bukan cuma pamer harga; mereka memotret bagaimana sebuah nama bisa menjadi strategi. You.ai bicara personalisasi, Cloud.ai bicara infrastruktur, Law.ai bicara vertikal mapan, Rush.ai bicara kecepatan, dan Adapt.ai bicara kelenturan. Semuanya sederhana, mudah diingat, dan sejalan dengan apa yang diharapkan orang dari AI hari ini.
Kalau kamu sedang membangun produk atau portofolio, ambil pelajaran dari sini: cari nama yang mengandung janji, validasi dengan data, dan siapkan eksekusi supaya janji itu terasa sejak klik pertama. Mau diskusi nama yang kamu incar atau butuh second opinion soal valuasi? Tulis di kolom komentar—kami senang bantu kamu menguji hipotesis sebelum kamu menekan tombol bid.






