7 Tips Menentukan Niche Blog yang Menghasilkan Uang

Ilustrasi minimalis blogger dengan laptop bercahaya dikelilingi ikon uang, simbol niche blog yang menghasilkan uang, desain elegan dan clickbait.

Gendies.com - Pernah nggak kamu merasa bingung saat mau bikin blog? Mau nulis tentang apa ya? Semua topik terasa menarik, tapi di sisi lain kamu ingin blogmu benar-benar bisa menghasilkan uang. Nah, di situlah pentingnya menentukan niche blog sejak awal.

Kalau blogmu ibarat rumah, niche itu pondasinya. Tanpa pondasi yang jelas, rumah bisa goyah kapan saja. Begitu juga blog—tanpa niche yang fokus, blog akan kesulitan menarik pembaca setia, apalagi mendatangkan penghasilan.

Di artikel ini, kami bakal ngobrol santai bareng kamu soal 7 tips jitu memilih niche blog yang terbukti bisa menghasilkan uang. Ini bukan sekadar teori dari buku atau artikel lain, tapi sudah kami uji dari pengalaman nyata sebagai penulis dan konten kreator.

Yuk kita mulai bahas satu per satu.

{getToc} $title={Daftar Isi} $count={Boolean} $expanded={Boolean}

1. Kenali Passion & Minatmu

Ilustrasi minimalis wanita menulis dengan ikon hati bercahaya, simbol passion dan minat dalam menentukan niche blog.

Sebelum mikirin uang, coba dulu tanya ke diri sendiri: “Topik apa yang bikin aku semangat nulis bahkan tanpa dibayar?”

Jangan Remehkan Minatmu

Blog yang sukses biasanya lahir dari passion. Kenapa? Karena nulis tentang sesuatu yang kamu suka akan lebih ringan, lebih konsisten, dan terasa lebih otentik bagi pembaca. Misalnya, kalau kamu suka traveling, kamu akan lebih mudah berbagi pengalaman jalan-jalan, tips hemat tiket, sampai review hotel.

Contoh Kasus

Kami punya teman yang dulu bikin blog cuma iseng nulis resep masakan rumah. Nggak disangka, karena dia konsisten dan memang suka masak, blognya berkembang jadi besar. Bahkan sekarang punya penghasilan dari iklan, sponsor, sampai produk digital berupa e-book resep.

Tips Praktis

  • Tulis daftar 10 hal yang bikin kamu excited kalau ngobrol sama orang lain.
  • Dari daftar itu, pilih 2–3 topik yang bisa kamu kembangkan jadi banyak artikel.
  • Uji coba dengan bikin minimal 5 artikel untuk tiap topik. Lihat mana yang paling bikin kamu betah nulis.


Passion adalah pondasi pertama. Tapi, jangan berhenti di sini, karena minat saja belum tentu menghasilkan uang. Mari lanjut ke langkah berikutnya.

2. Riset Pasar: Ada Nggak yang Cari?

Ilustrasi minimalis pria dengan laptop menampilkan grafik naik, simbol riset pasar dan kata kunci blog yang menghasilkan uang.


Punya minat bagus, tapi kalau nggak ada yang nyari, blogmu bisa sepi kayak rumah kosong. Makanya, riset pasar itu wajib.

Manfaat Riset Pasar

  • Kamu tahu seberapa besar orang butuh topik itu.
  • Bisa melihat siapa kompetitormu dan bagaimana mereka sukses.
  • Mengetahui celah yang bisa kamu isi.


Alat Riset yang Bisa Dipakai

  • Google Trends: Lihat tren kata kunci, apakah naik atau turun.
  • Keyword Planner atau Ubersuggest: Cari tahu volume pencarian kata kunci.
  • Forum & Sosial Media: Cek apa yang sering orang tanyakan.


Contoh Nyata

Misalnya kamu suka menulis tentang “berkebun di rumah”. Setelah riset, ternyata kata kunci seperti “cara menanam cabai di pot” punya ribuan pencarian per bulan. Itu artinya ada peluang besar kalau kamu bikin blog seputar urban farming.

Riset ini bukan untuk mematikan minatmu, tapi untuk memastikan passionmu punya demand. Nah, setelah tahu pasar ada, saatnya kita pikirkan sisi lain: apakah niche itu bisa dimonetisasi?

3. Pastikan Niche Punya Potensi Monetisasi


Sekarang kita masuk ke inti: uang. Blog yang bagus bisa punya banyak sumber penghasilan, tapi tidak semua niche bisa dimonetisasi dengan mudah.

Cara Mengecek Potensi Monetisasi

  • Apakah ada produk/layanan yang relevan? Misalnya niche kesehatan punya banyak peluang untuk iklan suplemen, produk diet, atau kursus olahraga online.
  • Apakah ada program afiliasi? Seperti Shopee Affiliate, Amazon Affiliate, atau kursus online.
  • Apakah ada iklan berbayar? Topik dengan banyak brand biasanya lebih gampang dapat sponsor.


Analogi Sederhana

Bayangkan niche blogmu seperti tanah. Ada tanah yang subur sehingga bisa ditanami banyak tanaman (produk/iklan). Ada juga tanah tandus yang bikin apa pun susah tumbuh. Nah, pilihlah tanah yang subur.

Tips Praktis

Coba ketik kata kunci niche kamu di Google, lalu lihat iklan yang muncul di bagian atas. Kalau banyak brand beriklan, artinya niche itu punya potensi uang.

Nah, sudah tahu ada pasar dan bisa dimonetisasi, langkah berikutnya adalah melihat siapa kompetitor yang sudah main di sana.

Baca Juga: 5 Jenis Artikel Blog yang Gampang Viral di 2025

4. Analisis Kompetitor: Belajar dari Mereka

Ilustrasi minimalis dua orang membandingkan grafik dan artikel, simbol analisis kompetitor blog.


Jangan takut dengan kompetitor. Justru mereka adalah “guru gratis” yang bisa kasih kamu banyak pelajaran.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kompetitor?

  • Topik yang mereka bahas: Artikel mana yang paling laris?
  • Gaya penulisan: Apakah formal, santai, atau teknis?
  • Cara monetisasi: Apakah lewat iklan, afiliasi, produk digital?


Tips Analisis

  • Gunakan alat seperti SimilarWeb atau Ahrefs untuk lihat traffic mereka.
  • Amati bagian komentar di artikel mereka, biasanya itu menunjukkan apa yang pembaca butuhkan tapi belum terjawab.


Contoh Kasus

Kami pernah riset blog di niche “keuangan pribadi”. Dari situ, kami lihat artikel tentang “cara menabung untuk pemula” selalu ramai pengunjung. Akhirnya kami bikin versi kami sendiri, dengan gaya bahasa lebih santai dan contoh nyata sehari-hari. Hasilnya? Artikel itu jadi magnet traffic di blog kami.

Setelah tahu kompetitor, kamu bisa mulai membedakan dirimu dengan cara mencari unique angle. Nah, ini yang akan kita bahas di tips berikutnya.

5. Cari Unique Angle: Bedakan Dirimu

Ilustrasi minimalis wanita memegang lampu ide bercahaya, simbol mencari unique angle dalam niche blog.


Kalau semua orang bahas topik yang sama dengan gaya yang sama, blogmu bisa tenggelam di tengah keramaian. Maka kamu butuh “bumbu rahasia” yang bikin blogmu beda.

Bagaimana Mencari Unique Angle?

  • Gaya Bahasa: Kalau kompetitor terlalu formal, kamu bisa pakai gaya santai.
  • Target Audiens: Fokus ke segmen tertentu, misalnya niche parenting untuk orang tua muda di kota.
  • Format Konten: Bisa berupa infografis, video singkat, atau cerita pengalaman pribadi.


Analogi

Bayangkan kamu buka warung kopi di jalan yang sudah banyak kafe. Kalau semua jual kopi hitam biasa, sulit bersaing. Tapi kalau kamu jual kopi dengan topping unik atau konsep tempat yang berbeda, orang akan datang karena penasaran.

Setelah punya unique angle, blogmu akan terasa lebih fresh. Tapi jangan berhenti sampai sini, karena konsistensi juga sangat berpengaruh. Mari kita lanjut.

6. Sesuaikan dengan Konsistensi & Sumber Daya

Ilustrasi minimalis pria bekerja di laptop dengan ikon kalender dan checklist, simbol konsistensi mengelola blog.

Niche blog yang menghasilkan uang bukan hanya tentang tren atau ide keren, tapi juga apakah kamu bisa konsisten membangunnya.

Pertanyaan yang Perlu Kamu Tanyakan

  • Apakah kamu punya cukup waktu untuk update blog secara rutin?
  • Apakah topik ini bisa terus berkembang jadi puluhan atau ratusan artikel?
  • Apakah kamu punya akses sumber informasi untuk mendukung tulisanmu?


Contoh Nyata

Ada banyak blogger yang semangat di awal, bikin 10 artikel, lalu berhenti karena kehabisan ide. Itu sering terjadi karena mereka pilih niche yang terlalu sempit atau bukan bidang minatnya.

Tips Praktis

Kalau kamu pemula, pilih niche yang punya banyak subtopik. Misalnya niche “kesehatan” bisa meluas ke diet, olahraga, mental health, sampai resep sehat. Jadi, ide kontenmu nggak cepat habis.

Setelah yakin dengan konsistensi, langkah terakhir adalah memastikan niche itu relevan dalam jangka panjang.

7. Pertimbangkan Evergreen vs Tren

Ilustrasi minimalis timbangan dengan ikon pohon evergreen dan hashtag tren, simbol memilih niche evergreen atau tren blog.


Niche blog ada dua tipe besar: evergreen (abadi) dan tren.

Evergreen

Topik yang selalu dicari orang sepanjang waktu. Contoh: kesehatan, keuangan, parenting. Artikel seperti “cara mengatur keuangan rumah tangga” akan relevan bahkan 5 tahun ke depan.

Tren

Topik yang populer hanya sementara. Contoh: gadget terbaru, challenge viral, atau tren diet tertentu. Blog tren bisa cepat booming, tapi biasanya juga cepat redup.

Tips Kombinasi

Sebaiknya pilih niche evergreen sebagai fondasi, lalu tambahkan konten tren sebagai booster traffic. Misalnya blog parenting (evergreen) bisa ditambah artikel tren seperti “review stroller terbaru 2025”.

Baca Juga: Cara Monetisasi Blog di 2025 agar Tetap Cuan

Kesimpulan

Menentukan niche blog yang menghasilkan uang memang butuh proses. Tapi kalau kamu ikuti 7 tips di atas—mulai dari kenali passion, riset pasar, cek monetisasi, analisis kompetitor, cari unique angle, ukur konsistensi, hingga pilih evergreen—blogmu punya pondasi kuat untuk berkembang.

Ingat, membangun blog itu seperti maraton, bukan sprint. Jangan buru-buru ingin langsung menghasilkan uang. Nikmati prosesnya, terus belajar, dan biarkan blogmu tumbuh dengan alami.

Jadi, sudah siap menentukan niche blogmu sekarang? Yuk mulai langkah pertamamu hari ini!


Previous Post Next Post