Kami pernah ada di posisi itu — penuh semangat, mencoba banyak hal sekaligus, tapi akhirnya sadar banyak kesalahan yang seharusnya bisa dihindari kalau saja ada yang memberi panduan sejak awal. Karena itulah, di artikel ini kami mau ajak kamu ngobrol santai soal 7 kesalahan blogger pemula yang sering banget kejadian dan bagaimana cara menghindarinya.
Kami nggak cuma berbagi teori dari hasil baca-baca, tapi juga pengalaman nyata, tips praktis, dan contoh yang pernah kami alami sendiri. Jadi, kamu bisa belajar dari pengalaman kami tanpa harus jatuh ke lubang yang sama.
{getToc} $title={Daftar Isi} $count={Boolean} $expanded={Boolean}
1. Menulis untuk Google, Bukan untuk Manusia
Fokus Berlebihan ke Keyword
Salah satu kesalahan blogger pemula yang paling sering terjadi adalah terlalu fokus pada kata kunci. Banyak yang berpikir, “Kalau mau artikel muncul di halaman pertama Google, harus banyak keyword-nya.” Memang betul SEO itu penting, tapi jangan sampai artikel terasa seperti robot bicara. Pembaca datang untuk mencari solusi atau hiburan, bukan membaca teks kaku penuh pengulangan.
Misalnya, kamu menulis artikel tentang cara merawat tanaman hias. Kalau setiap dua kalimat kamu mengulang kata itu secara persis, pembaca akan merasa bosan. SEO itu ibarat bumbu masakan — kalau pas, makanan terasa enak; kalau kebanyakan, rasanya jadi aneh.
Tips SEO & Praktis:
- Gunakan kata kunci secara alami di kalimat.
- Letakkan keyword di judul, subjudul, paragraf awal, dan beberapa kali di isi artikel secara wajar.
- Gunakan variasi kata kunci (LSI keywords) seperti "tips merawat tanaman" atau "perawatan tanaman hias" supaya artikel lebih kaya.
- Selalu baca ulang artikel dengan suara lantang untuk memastikan alurnya mengalir alami.
Mengabaikan Gaya Bahasa
Selain keyword, gaya bahasa juga sering diabaikan. Ada yang terlalu formal padahal target pembacanya santai, ada juga yang terlalu teknis hingga sulit dipahami. Pilih gaya bahasa sesuai audiens kamu.
Cerita Singkat: Kami pernah menulis artikel teknis soal kamera, tapi sengaja menggunakan bahasa seperti ngobrol di warung kopi. Hasilnya? Banyak pembaca bilang merasa sedang ngobrol santai, bukan membaca artikel tutorial yang membosankan.
Catatan penting: Google sekarang semakin pintar memahami konteks. Artikel yang enak dibaca, informatif, dan memuaskan pembaca justru punya peluang lebih besar muncul di peringkat atas.
Kalau kamu bisa bikin pembaca betah, mereka akan balik lagi. Dan inilah salah satu kunci sukses blog jangka panjang.
Selanjutnya, setelah paham pentingnya menulis untuk manusia, ada tantangan berikutnya yang sering bikin blog mandek: konsistensi.
2. Nggak Konsisten Nulis
Terjebak di Awal Semangat
Banyak blogger pemula memulai dengan semangat 200%. Dalam seminggu bisa menulis 5–10 artikel. Tapi setelah sebulan, blog mulai jarang diupdate karena kehabisan ide atau merasa lelah. Masalahnya, pembaca dan Google sama-sama menyukai blog yang rutin diupdate.
Google menggunakan crawl frequency untuk menilai seberapa sering blog kamu diperbarui. Kalau jarang update, Google bisa menganggap blog kamu tidak aktif, sehingga peringkat bisa turun.
Tips Praktis:
- Buat jadwal realistis, misalnya 1–2 artikel per minggu.
- Gunakan content calendar untuk merencanakan topik minimal sebulan ke depan.
- Simpan ide-ide tulisan di catatan HP supaya tidak lupa.
Merasa Harus Sempurna
Salah satu penghambat terbesar adalah perfectionism. Banyak yang menunda posting karena merasa artikelnya belum sempurna. Padahal, blog itu ruang berkembang. Lebih baik menulis dan mempublikasikan, lalu memperbaiki seiring waktu.
Cerita Singkat: Artikel pertama kami hanya 500 kata dan sederhana. Kalau dibaca ulang sekarang, banyak kekurangan. Tapi dari artikel itu kami belajar dan berkembang. Tanpa langkah pertama itu, blog kami mungkin tidak akan ada sampai sekarang.
Konsistensi itu ibarat olahraga: lebih baik sedikit tapi rutin, daripada berat tapi hanya sekali.
Kalau sudah konsisten menulis, tantangan selanjutnya adalah memahami siapa pembaca kamu.
Baca Juga: Cara Monetisasi Blog di 2025 agar Tetap Cuan
3. Nggak Paham Siapa Pembacanya
Menulis Tanpa Target Audiens
Menulis tanpa tahu siapa pembaca yang kamu tuju ibarat memancing di laut tanpa tahu jenis ikan yang mau ditangkap. Artikelmu akan terasa campur aduk dan sulit fokus. Misalnya, kamu membuat artikel tips keuangan tapi mencampur topik untuk pelajar, pekerja, dan pebisnis. Akhirnya, tidak ada segmen yang benar-benar merasa terhubung.
Tips Praktis:
- Tentukan persona pembaca: usia, pekerjaan, minat, dan masalah yang mereka hadapi.
- Pilih bahasa, contoh, dan topik yang relevan untuk mereka.
- Lakukan survei kecil atau minta masukan dari pembaca melalui komentar atau media sosial.
Mengabaikan Interaksi
Kesalahan lain adalah mengabaikan komentar atau pertanyaan pembaca. Padahal, interaksi ini bisa membangun hubungan dan membuat pembaca loyal.
Cerita Singkat: Kami pernah menjawab komentar pembaca yang menanyakan setting kamera. Dari satu interaksi itu, dia menjadi pembaca setia dan bahkan merekomendasikan blog kami ke teman-temannya.
Ketika sudah memahami pembaca, kamu akan lebih mudah membuat konten yang mereka sukai. Tapi banyak blogger malah terjebak menghabiskan waktu di hal lain yang kurang penting, seperti desain blog.
4. Terlalu Fokus pada Desain, Lupa Konten
Menghabiskan Waktu untuk Mengutak-atik Tema
Desain blog memang penting, tapi bukan segalanya. Banyak pemula yang menghabiskan berminggu-minggu hanya untuk mengganti warna, font, atau layout, padahal kontennya masih sedikit.
Tips Praktis:
- Gunakan template sederhana yang mobile-friendly.
- Pastikan navigasi mudah dan cepat diakses.
- Fokus membuat konten berkualitas sebelum menghabiskan waktu mempercantik desain.
Mengabaikan Kecepatan Website
Desain yang terlalu berat membuat blog lambat diakses. Statistik menunjukkan, 53% pengguna mobile meninggalkan situs yang loading-nya lebih dari 3 detik.
Cerita Singkat: Kami pernah membuat desain penuh animasi. Awalnya terlihat keren, tapi banyak pembaca protes karena lambat dibuka. Setelah kami ganti ke desain lebih ringan, bounce rate turun drastis.
Setelah memahami bahwa desain bukan prioritas utama, kita perlu masuk ke pembahasan yang sering membuat blogger kehabisan ide: perencanaan konten.
Baca Juga: 5 Jenis Artikel Blog yang Gampang Viral di 2025
5. Nggak Punya Perencanaan Konten
Menulis Sesuai Mood
Menulis sesuai mood memang terasa menyenangkan, tapi ini tidak bisa diandalkan untuk jangka panjang. Kalau sedang tidak mood, blog bisa kosong berminggu-minggu.
Tips Praktis:
- Buat content plan minimal satu bulan ke depan.
- Siapkan topik cadangan untuk saat kamu kehabisan ide.
- Gunakan momen tren untuk membuat konten yang relevan dan cepat naik di pencarian.
Mengabaikan Tren dan Evergreen Content
Konten tren bisa mendatangkan trafik cepat, tapi cepat juga basi. Sementara itu, evergreen content bisa relevan bertahun-tahun dan mendatangkan trafik stabil.
Cerita Singkat: Artikel evergreen kami tentang “cara kompres foto tanpa mengurangi kualitas” tetap mendatangkan ribuan pembaca setiap bulan, bahkan setelah 2 tahun dipublikasikan.
Kalau sudah punya perencanaan, langkah berikutnya adalah memastikan konten tersebut sampai ke audiens dengan promosi yang tepat.
6. Mengabaikan Promosi
Berharap Trafik Datang Sendiri
Banyak pemula percaya mitos “kalau artikelnya bagus, pembaca akan datang sendiri.” Faktanya, blog perlu dipromosikan supaya dikenal lebih banyak orang.
Tips Praktis:
- Bagikan artikel di media sosial dengan caption menarik.
- Gabung di komunitas sesuai niche blog untuk membangun jaringan.
- Optimalkan SEO on-page dan off-page.
Hanya Mengandalkan Satu Sumber Trafik
Mengandalkan hanya Google untuk trafik sangat berisiko. Kalau algoritma berubah, trafik bisa turun drastis.
Cerita Singkat: Ketika algoritma Google berubah, trafik kami sempat turun 60%. Untungnya, kami punya pembaca setia dari newsletter dan media sosial, sehingga blog tetap hidup.
Promosi penting, tapi semua akan sia-sia kalau kualitas konten dikorbankan demi kuantitas.
Baca Juga: 7 Rahasia Meningkatkan Traffic Blog Tanpa Iklan Berbayar
7. Mengorbankan Kualitas Demi Kuantitas
Terlalu Mengejar Banyak Artikel
Banyak blogger pemula berpikir semakin banyak artikel, semakin bagus. Padahal, artikel asal-asalan membuat pembaca kapok dan tidak kembali.
Tips Praktis:
- Prioritaskan kualitas dibanding kuantitas.
- Gunakan riset yang kuat sebelum menulis.
- Tambahkan gambar, data, atau ilustrasi untuk memperkaya artikel.
Tidak Melakukan Editing
Artikel dengan banyak typo atau struktur berantakan bisa menurunkan kredibilitas blog. Editing adalah langkah penting sebelum publikasi.
Cerita Singkat: Kami pernah mendapat email dari pembaca yang memuji isi artikel, tapi mengeluhkan banyak salah ketik. Sejak saat itu, kami selalu menyunting artikel sebelum terbit.
Baca Juga: 7 Tips Menentukan Niche Blog yang Menghasilkan Uang
Kesimpulan
Menjadi blogger itu perjalanan panjang. Kesalahan pasti ada, tapi dengan menghindari 7 jebakan di atas, kamu bisa mempercepat perkembangan blogmu. Ingat, tulis untuk manusia, konsisten, kenali pembaca, fokus pada konten, rencanakan dengan baik, promosikan dengan cerdas, dan selalu jaga kualitas.
Kami sudah melewati semua proses ini, dan sekarang giliran kamu untuk melangkah lebih bijak. Yuk, mulai perbaiki blogmu dari sekarang!