Gendies.com - Kalau kamu main ke Shutterstock, pasti sering lihat ribuan foto dengan gaya yang beragam. Ada foto studio super rapi, ada foto alam dengan pemandangan mewah, ada juga foto-foto sederhana yang kayaknya gampang banget diambil. Nah, di antara semua itu, ada satu kategori yang selalu punya pasar besar: foto lifestyle.
Lifestyle photography itu sesederhana merekam momen sehari-hari, tapi dengan sentuhan visual yang bisa bikin orang lain merasa dekat. Bukan cuma tentang foto estetik ala selebgram, tapi tentang keseharian yang relate dengan banyak orang: kerja, makan, kumpul keluarga, belanja online, sampai traveling.
Dan yang menarik, justru foto-foto lifestyle inilah yang sering laku keras di microstock. Alasannya simpel: brand, media, dan desainer butuh visual yang terasa nyata, bukan foto yang terlalu staging atau berlebihan.
Di artikel ini, kami akan cerita 7 ide foto lifestyle yang paling laku di Shutterstock, plus insight kenapa foto itu bisa “jalan”, gimana cara bikinnya, dan tips biar fotomu nggak cuma jadi koleksi, tapi benar-benar mendatangkan cuan.
{getToc} $title={Daftar Isi} $count={Boolean} $expanded={Boolean}
1. Aktivitas Bekerja dari Rumah
Beberapa tahun lalu, sebelum pandemi, mungkin orang lebih akrab dengan suasana kantor. Tapi sejak dunia berubah, konsep work from home jadi familiar buat semua orang. Dan ternyata, foto dengan tema ini terus relevan sampai sekarang.
Bayangin aja, seorang freelancer kerja di kafe, atau ibu rumah tangga buka laptop sambil ditemani anaknya, atau sekadar flatlay meja kerja dengan laptop, kopi, dan notes kecil. Semua itu bisa jadi visual yang dibutuhkan perusahaan untuk artikel, presentasi, atau kampanye digital mereka.
Kami pernah upload foto sederhana: meja kerja dengan laptop, kacamata, dan secangkir kopi. Nggak ada model, nggak ada properti mahal. Tapi foto itu laku berulang kali. Kenapa? Karena orang butuh visual yang bisa mewakili “kerja fleksibel” atau “produktif di rumah”. Simpel, tapi relate.
Tips kecil: manfaatkan cahaya natural dari jendela. Foto di pagi atau siang hari, jangan terlalu penuh properti, dan biarkan kesan “apa adanya” tetap muncul. Foto yang natural justru lebih banyak dicari.
Baca Juga: 7 Ide Foto dari Kegiatan Sehari-hari untuk Microstock
2. Gaya Hidup Sehat dan Olahraga Ringan
Kalau kamu buka Pinterest atau Instagram sekarang, tren “healthy lifestyle” ada di mana-mana. Orang makin peduli sama kesehatan, olahraga ringan, dan pola makan seimbang. Itu juga tercermin di Shutterstock: foto bertema kesehatan selalu jadi favorit pembeli.
Kamu bisa ambil gambar orang stretching di balkon, jogging santai di taman, atau bikin smoothie sehat di dapur. Bahkan, foto botol air minum di samping matras yoga pun bisa laku kalau komposisinya pas.
Yang menarik, tren ini nggak cuma soal olahraga fisik. Foto orang lagi meditasi, tidur cukup, atau sekadar baca buku dengan suasana tenang juga masuk dalam “healthy lifestyle”. Jadi cakupannya luas.
Tips: coba manfaatkan hal sederhana: sarapan sehat di meja dapur dengan cahaya pagi. Atau foto temanmu lagi ikutan yoga online. Pastikan nuansanya cerah, warna baju olahraga kontras, dan ekspresi wajahnya natural.
3. Momen Bersama Keluarga dan Teman
Nggak peduli zaman, foto bertema kebersamaan selalu punya pasar. Kenapa? Karena itu emosi yang universal.
Kamu bisa bayangin keluarga kecil sarapan bareng, ayah main sama anak, atau sahabat ketawa bareng saat piknik. Semua itu nggak butuh properti mahal, tapi yang bikin laku adalah suasana hangatnya.
Kami pernah motret adegan sederhana: ibu dan anak sedang membuat kue di dapur. Lighting cuma dari jendela, properti seadanya. Tapi hasilnya terasa jujur, dan ternyata banyak dibeli. Itu membuktikan bahwa pasar nggak selalu cari foto “sempurna”, tapi foto yang bisa bercerita.
Tips: jangan terlalu mengatur model. Biarkan anak-anak bergerak bebas, biarkan orang tua ngobrol apa adanya. Tugasmu hanya menangkap momen itu.
4. Aktivitas dengan Gadget dan Media Sosial
Siapa sih yang bisa lepas dari gadget hari ini? Dari bangun tidur sampai tidur lagi, hampir semua aktivitas kita nyambung sama HP atau laptop. Itulah kenapa foto lifestyle bertema teknologi sangat laku di Shutterstock.
Contohnya: seseorang scroll Instagram di kafe, orang kerja dengan dua layar laptop, atau tangan yang lagi mengetik di smartphone. Bahkan, foto sederhana kayak close-up orang pegang HP dengan cahaya lembut bisa jadi stok laku keras.
Tips: jangan menampilkan logo asli (kayak Apple, Samsung, Instagram, dll) biar aman secara lisensi. Fokus aja ke aktivitasnya. Angle candid lebih natural, dan cahaya soft bikin layar gadget tetap jelas.
5. Belanja Online dan E-Commerce
Belanja online udah jadi bagian dari hidup banyak orang, apalagi di Asia. Dari nunggu kurir datang sampai klik tombol checkout, semua aktivitas itu bisa jadi bahan visual yang dibutuhkan brand, media, bahkan startup.
Bayangin foto wanita senyum terima paket di depan pintu rumah. Atau foto close-up tangan klik tombol “bayar” di aplikasi. Itu sederhana, tapi bisa dipakai ribuan kali oleh bisnis e-commerce.
Kalau mau lebih variatif, kamu bisa foto suasana paket bertumpuk di depan rumah. Properti gampang: kardus, plastik bubble, smartphone. Nggak perlu modal besar, tapi hasilnya bisa jadi stok premium.
6. Food Lifestyle
Nggak bisa dipungkiri, makanan adalah tema abadi. Dari foto kopi susu kekinian, salad sehat, sampai makanan rumahan, semuanya laku. Bahkan mie instan yang difoto dengan pencahayaan cantik bisa kelihatan premium.
Yang bikin food lifestyle menarik adalah peluangnya luas. Media kuliner, blog resep, brand F&B, sampai konten motivasi sehat, semuanya butuh foto makanan.
Baca Juga: 7 Rahasia Foto Makanan yang Laris di Microstock
Tips: mainkan cahaya natural. Ambil foto di dekat jendela, jangan pakai lampu yang terlalu keras. Pilih alas meja kayu atau linen untuk kesan hangat. Kalau mau lebih menggoda, tangkap detail uap panas dari sup atau latte art di kopi.
7. Traveling dan Petualangan Sehari-hari
Travel lifestyle selalu punya daya tarik global. Tapi ingat, traveling nggak harus ke luar negeri atau lokasi mahal. Bahkan jalan sore di taman kota bisa jadi stok foto yang dicari.
Pembeli suka visual yang memancarkan rasa kebebasan, eksplorasi, dan kebahagiaan. Foto backpacker dengan pemandangan gunung, orang bersepeda saat sunset, atau sekadar duduk santai di kafe outdoor dengan city view bisa jadi pilihan yang menarik.
Baca Juga: 7 Foto yang Selalu Diterima dan Dicari di Shutterstock
Tips: kalau kamu suka jalan-jalan, bawa kamera atau HP selalu. Ambil momen kecil seperti kaki melangkah di trotoar dengan cahaya senja. Itu bisa jadi storytelling yang kuat.
Menjual Foto Lifestyle di Shutterstock
Nah, setelah punya ide, yang nggak kalah penting adalah gimana fotomu bisa laku. Ada beberapa hal teknis yang perlu kamu perhatikan:
- Judul dan deskripsi harus jelas. Jangan cuma tulis “orang kerja”. Lebih spesifik: “wanita muda bekerja dari rumah dengan laptop dan kopi di meja.”
- Keywording tepat. Masukkan kata kunci yang benar-benar akan dicari orang. Misalnya: work from home, remote working, freelance, productivity.
- Upload konsisten. Semakin banyak portofolio, semakin tinggi peluang ditemukan.
- Ikuti tren global. Lihat Pinterest, Google Trends, atau berita lifestyle terbaru buat inspirasi.
- Perhatikan legalitas. Jangan ada logo brand. Kalau foto orang, pastikan ada model release.
Baca Juga: 7 Langkah Menghasilkan $100 Pertama dari Shutterstock
Kesimpulan
Foto lifestyle adalah tentang momen sederhana yang bisa bercerita. Dari kerja, olahraga, kebersamaan, gadget, belanja, makanan, sampai traveling—semuanya bisa jadi stok yang laris di Shutterstock.
Kamu nggak perlu tunggu punya kamera mahal. Yang penting adalah cerita di balik fotonya. Karena pada akhirnya, pembeli mencari visual yang relatable, bukan sekadar foto yang teknisnya sempurna.
Jadi mulai sekarang, coba lihat sekelilingmu. Bisa jadi secangkir kopi di meja kerja, senyum temanmu, atau sunset di depan rumah adalah stok foto yang membawa penghasilan buatmu.