Bukan rahasia lagi kalau backlink punya pengaruh besar buat performa SEO. Tapi bukan sembarang backlink, ya—yang benar-benar ngaruh itu biasanya datang dari guest post yang relevan dan terpercaya. Dan kabar baiknya, kamu bisa juga kok dapetin itu... asal tahu caranya.
Yuk kita bongkar bareng-bareng, tanpa ribet dan tanpa kesan ‘harus jadi ahli dulu’. Semuanya bisa dipelajari pelan-pelan.
1. Kenalin Diri Kamu Lewat Konten yang Konsisten
Sebelum kamu pitching ke blog mana pun, coba deh tanya ke diri sendiri: “Kalau aku yang jadi pemilik blog, mau nggak nerima tulisan dari aku?”
Kunci utamanya ada di kredibilitas
Nggak harus punya gelar panjang, tapi paling nggak kamu udah punya jejak digital yang nunjukkin kalau kamu serius nulis. Bisa dari blog pribadi, akun Medium, atau bahkan LinkedIn yang aktif.
Misalnya kamu sering nulis soal digital marketing, tunjukkin dulu tulisan-tulisan kamu di topik itu. Saat kamu kirim email ke pemilik blog, mereka bisa langsung lihat gaya nulismu, topik yang biasa kamu angkat, dan... niat kamu buat ngasih nilai ke pembaca mereka.
Intinya, jangan buru-buru minta guest post. Tumbuhkan dulu citra kamu sebagai orang yang memang layak diajak kolaborasi.
2. Cari Website yang Niche-nya Nyambung dan Aktif
Baca Juga: Kapan Saatnya Mengubah Niche Blog Kamu?
Dapetin backlink dari blog yang isinya random atau nggak nyambung itu ibarat promosi makanan vegan di acara lomba makan daging. Nggak nyatu.
Makanya penting banget buat milih blog yang sefrekuensi
Kamu bisa mulai pakai Google buat cari peluang: “tulis untuk kami digital marketing” atau “guest post SEO Indonesia.” Tapi jangan berhenti sampai ketemu. Lihat juga:
- Apakah blognya masih aktif update?
- Komentarnya hidup nggak?
- Gaya tulisannya kayak gimana?
Blog yang hidup biasanya punya pembaca loyal. Kalau kamu bisa nulis di sana, bukan cuma dapat backlink, tapi juga peluang pembaca baru mampir ke blog kamu.
3. Kirim Email Pitch yang Personal dan Nggak Kaku
Pernah dapat email promosi yang kayak robot? Nah, jangan sampai email kamu juga terasa kayak gitu waktu pitching guest post.
Anggap aja lagi ngobrol sama temen
Mulai dengan nyapa pake nama. Sebut artikel mereka yang kamu suka, dan kenapa kamu tertarik nulis di sana. Abis itu, baru tawarkan topik tulisan yang kamu rasa cocok banget buat pembaca mereka.
Contoh pendekatan:
“Hai Kak Dina, aku baca tulisan kamu soal ‘konten evergreen’ dan suka banget gaya penjelasannya. Aku sempat bikin tulisan lanjutan tentang ‘menjaga relevansi konten di platform cepat kayak TikTok’. Kira-kira boleh aku kontribusikan topik ini buat blog kamu?”
Sederhana, tapi terasa tulus. Tambahin juga beberapa contoh tulisanmu biar mereka bisa lihat sendiri kualitas dan gaya nulis kamu.
4. Bikin Konten Guest Post yang Beneran Bikin Mereka Bangga
Baca Juga: 5 Jenis Artikel Blog yang Gampang Viral di 2025
Kalau kamu udah dikasih tempat buat nulis, jangan setengah-setengah. Banyak orang bikin guest post kayak tugas sekolah: asal jadi. Padahal ini kesempatan emas buat ninggalin kesan yang kuat.
Bukan tempat buangan, tapi ajang unjuk karya
Kamu bisa riset dulu blog mereka: apa yang belum mereka bahas? Ada info baru yang bisa kamu tambahkan? Bisa dari pengalaman kamu sendiri, studi kasus, atau tips yang belum banyak orang tahu.
Pokoknya, bikin tulisan yang bikin pemilik blog mikir, “Wah, ini keren banget. Harusnya gue yang nulis begini!”
5. Selipkan Backlink yang Masuk Akal dan Nggak Maksa
Kalau kamu pernah baca artikel yang tiba-tiba nyisipin link ke topik yang nggak nyambung, kamu pasti ngerasa janggal kan? Nah, jangan sampe kamu juga kayak gitu.
Backlink terbaik itu yang nggak terasa kayak backlink
Misalnya kamu nulis soal strategi konten, dan kamu punya artikel yang bahas “cara bikin headline menarik.” Nah, link itu bisa kamu masukin secara alami pas ngebahas bagian relevan.
Yang penting, jangan ngerasa semua paragraf harus nyisipin link kamu. Cukup satu atau dua yang pas dan mendukung isi tulisan. Lebih natural, lebih dihargai—sama editor dan pembaca.
6. Bangun Hubungan, Bukan Cuma Sekali Kirim Lalu Hilang
Setelah guest post kamu tayang, jangan langsung move on. Follow up, kirim ucapan makasih, share artikelnya ke media sosial kamu. Bahkan kamu bisa nawarin buat nulis lagi kalau mereka berkenan.
Anggap kayak kenalan baru yang seru
Kadang, hubungan kayak gini bisa bawa manfaat jangka panjang. Siapa tahu kamu jadi kolumnis rutin, atau malah diajak proyek bareng. Semua berawal dari satu email pitching yang tulus.
Dan percaya deh, pemilik blog bakal lebih seneng kerja sama sama penulis yang niat dan ramah, bukan yang cuma ngejar backlink doang.
7. Coba Platform Guest Post Berbayar dengan Hati-hati
Kalau kamu mau cara cepat, ada juga kok platform yang jual slot guest post. Tapi tetap perlu hati-hati ya, karena nggak semua yang berbayar itu worth it.
Bayar boleh, asal tahu nilai yang kamu dapet
Cek dulu:
- Blognya beneran punya trafik, atau cuma angka?
- Gaya tulisannya sesuai sama brand kamu nggak?
- Link-nya beneran in-content atau cuma di bio?
Kalau semua oke, kamu bisa anggap ini sebagai investasi. Tapi tetap, usahakan kontennya tetap valuable. Jangan sampai kamu keluar uang tapi malah kelihatan “jual link.”
Pilih platform yang kurasi kualitas blognya, bukan yang cuma asal tempel link.
Penutup: Guest Post Itu Soal Hubungan, Bukan Sekadar Strategi
Baca Juga: 7 Cara Blogger Pemula Dapat Shoutout dari Influencer
Intinya, dapetin backlink dari guest post bukan cuma soal SEO atau ngejar peringkat. Ini soal gimana kamu bisa bikin konten yang ngasih nilai ke orang lain, sekaligus bangun relasi yang saling support.
Mungkin kamu nggak dapet hasil instan. Tapi percaya deh, hasil jangka panjang dari strategi ini bisa jauh lebih kuat dan tahan lama dibanding cara-cara instan yang nggak jelas.
Sekarang giliran kamu: dari tujuh cara di atas, mana yang udah pernah kamu coba? Atau punya cerita seru soal pitching guest post yang sukses (atau gagal total)? Yuk ngobrol di kolom komentar.